Dunia informasi, komputer basis informasi sistem

Minggu, 27 Januari 2019

ANALISIS MASALAH BERDASARKAN ILMU PSIKOLOGI


 
ANALISIS PSIKOLOG
Narkoba di Kalangan Anak-anak dan Remaja

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa. Bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini, upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi narkoba.
Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2017 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.
Narkoba adalah isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba adalah dengan melakukan program yang menitik beratkan pada anak usia sekolah (school-going age oriented).
 Di Indonesia, perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan, oleh karena itu masalah ini membutuhkan perhatian besar dari pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.












ANALISIS MASALAH BERDASARKAN ILMU PSIKOLOGI
Saya memilih kasus ini sebagai bahan yang patut di pahami oleh  setiap orang(individu) untuk menghindari dampak dari narkotika. karena saya melihat di Indonesia sekarang sangat banyak sekali remaja-remaja yang tersangkut dengan kasus NAPZA (Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) dengan berbagai macam latar belakang. Mulai dari hanya sekedar mencoba-coba hingga akhirnya kecanduan, terpengaruh dengan lingkungan yang hedonis dan pergaulan yang akrab dengan obat-obatan atau karena anggapan bahwa narkoba dapat menghilangkan rasa lelah dan stres yang mereka alami. 
Namun sebelumnya kita harus mengetahui lebih dahulu tentang apa itu narkoba. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotikapsikotropika, dan zat adiktif. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Apabila ditinjau dari ilmu psikologi narkoba adalah zat adiktif yang dapat membuat orang yang mengsumsinya berpenyakit ketergantungan atau kecanduan yang menyerang fisik, mental, emosi, dan spiritual pada manusia.
v  Perubahan fisik pada pengguna narkoba khususnya remaja dapat dilihat dari postur tubuhnya, orang dengan ketergantungan narkoba akan mengalami penurunan berat badan secara berlebihan, mata kering, kelopak mata hitam dan sebagainya.
v  Perubahan mental pada pengguna narkoba misalnya seperti halusinasi yang hebat, gila dsb
v  Perubahan emosi pada pengguna narkoba yangmengalami ketergantungan misalnya seperti gelisah, takut atau merasa senang yang berlebihan, hingga agresifitas.
v  Perubahan spiritual pada pengguna narkoba khususnya remaja dapat dilihat dari perubahan sikap atau perilakunya dalam memaknai kehidupan. Orang yang sudah ketergantungan narkoba khususnya remaja seperti pada khasus diatas mereka tidak merasa puas dengan kehidupannya, tidak merasa damai dan tenang dan tidak bisa bersyukur.
Berdasarkan kasus diatas, menurut psikologi islam meningkatnya penyalahgunaan narkoba di indonesia dari tahun ke tahun terjadi karena kurangnya pendidikan moral, pendidikan agama. Apabila pendidikan moral disuatu daerah rendah maka halpertamayang akan terjadi adalah tidak adanya adab atau tata krama dalam masyarakat.Apabilaseorang remaja yang masih terkesan masih labil sudah tidak punya etik, adab atau tata krama dalam kehidupannya maka dia sulit dididik oleh orang lain khususnya orang tua, guru atau masyarakat pada umumnya sehingga kenakalan remaja semakin tak terkendalikan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkoba dapat merusak kehidupan seseorang yang mengkonsumsinya, apabila ia dikonsumsi oleh narkoba maka secara tidak langsung narkoba juga telah merusak bangsa karena telah merusak generasi bangsa. Menurut analisa psikologi sosial efek yang   ditimbulkan oleh narkotika dalam kalangan remaja adalah meningkatnya perilaku prososial, agresifitas dan sebagainya.
Berbeda dengan psikologi abnormal, apabila dianalisa berdasarkan psikologi abnormal, Perilaku kecanduan yang terjadi akibat mengkonsumsi narkoba merupakan sebuah abnormatitas perilaku karena narkoba berdampak pada perubahan perilaku yang ekstreem yang dapat terlihat secara langsung. Berikut adalah beberapa dampak yang dihasilkan narkoba  :
·         Depresan
Bersifat seperti obat penenang bekerja pada sistem saraf. Efeknya kegelisahan, tekanan mental, ketergantungan hingga kematian. Contoh zat adiktif yang dapat menimbulkan depresan adalah al-kohol, opium, heroin/putaw dan morfin.
·         Stimulan
Bersifat seperti mengaktifkan, memperkuat dan meningkatkan aktivitas pada sistem saraf, denyut jantung, tekanan darah dan nafsu rendah. Efek yang ditimbulkan dari stimulan adalah agresif atau tindakan melukai seseorang baik dengan verbal maupun dengan tindakan kekerasan. Contoh narkoba atau zat adiktif yang dapat menimbulkan stimulan adalah Shabu, Eestasy dan Kokain.
·         Halusinasi
Dapat mengakibatkan perubahan mental yang hebat, gelisah, berhayal, ketakutan berlebihan hingga gila. Contoh zat adiktif atau narkoba yang dapat menimbulkan halusinasi adalah Ganja, Magic Mushroom, Tembakau gorilla.
Jika dilihat dari sudut pandang kajian ilmu Psikologi Industri dan Organisasi masuk dan merajalelanya narkoba dikalangan anak-anak maka selain dari lingkungan keluarga juga  dapat ditinjau dari lingkungan sekolah. Pentingnya mengatur kurikulum pendidikan yang baik, dibutuhkan oleh anak-anak dan sesuai dengan perkembangan zaman. Seharusnya dalam kurikulum pendidikan dimasukkan pelajaran tentang narkotika agar anak-anak mengetahui lebih banyak tentang bahaya obat terlarang tersebut. Sekolah juga harus menerapkan sistem lingkungan bebas rokok dan narkotika diarea sekolah, karena awal mula berkembangnya narkoba dikalangan anak-anak dimulai dari rokok yang mereka konsumsi. Dengan begitu pencegahan perkembangan narkotika dapat dimulai dari sekolah.













Share:

0 komentar:

Posting Komentar

ikhsan hanakaru

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Blogger templates