Dunia informasi, komputer basis informasi sistem

Rabu, 05 Oktober 2016

PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

                                                                            BAB 4           
membuat aplikasi penjualan dengan vb                                                                                                                                                        PROTOKOLJARINGAN KOMPUTER
                                               
PENGERTIAN PROTOKOL JARINGAN
Agar komputer satu dan komputer lain dapat mempertukarkan informasi, harus sudah ada persetujuan sebelumnya antarperangkat bagaimana struktur informasi dipertukarkan (dikirim dan diterima). [1]
Protokol penting karena tanpa protokol, sebuah komputer yang sedang mengirimkan data bisa jadi mengirimkan data tersebut dalam paket 8-bit sementara komputer yang menerimanya mengharapkan paket 16-bit. [1] Protokol-protokol diciptakan dan disepakati secara internasional oleh organisasi-organisasi industri di dalamnya. [1] Salah satu protokol yang paling terkenal adalah OSI (Open Systems Interconnection), dalam bahasa Indonesia interkoneksi sistem terbuka. Di mana OSI adalah seperangkat paduan untuk mengimplementasikan komunikasi jaringan antar komputer.[1] Protokol-protokol internet yang paling penting di antaranya adalah TCP/IPHTTP, dan FTP.[1]
Pada bab 4 akan dijelaskan tentang berbagai protokol yang sering digunakan dalam jaringan
komputer. Protokol sangat di perlukan dalam berkomunikasi melalui jaringan komputer.
1.1. Pengertian protokol jaringan komputer
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah
jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi
oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan
benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat
berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Hal – hal yang harus diperhatikan :
 Syntax, Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan
sinyal.
 semantix, Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi
kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
 Timing, Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
Fungsi Protokol :
 Fragmentasi dan Reassembly, Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data
pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima
akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
 Encaptulation, Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan
address, kode-kode koreksi dan lain-lain
 Connection Control, Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan
komunikasi dari transmitter dan receiver.
 Flow Control, Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke
receiver.
 Error Control, Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi
pada waktu data dikirimkan.
 Transmission Service, Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan
komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta
perlindungan data.
Standarisasi protokol
Beberapa perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara lain :
 Electronic Industries Association (EIA)
 Committee Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
 International Standards Organization (ISO)
 American National Standard Institute (ANSI)
 Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)2 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Alasan di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputer :
 Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa
produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi
lebih besar.
 Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling berkomunikasi,
sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan menggunakanya.
 Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga harga
produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam
menjual produknya.
1.2. Jenis-jenis protokol
1.2.1. TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor
(baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793.
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara
dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk
membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses
terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
 Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah
jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih
rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan
dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan
dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
 Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan
dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment
dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP
(protocol data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima,
segmen-segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai
dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP.
Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP
Checksum.
 Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan
jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan
nomor acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski
demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut.
Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA
Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia
pahami.
 Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu
waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan
layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau
dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak
penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga 3 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah
buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
 Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA
Reference Model)
 Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah
sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP
tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer data
yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut.
Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP.
Segmen TCP
Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram merupakan
satuan protocol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah header
dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan menggunakan header IP dari protokol IP.
Sebuah segmen dapat berukuran hingga 65495 byte: 216
-(ukuran header IP terkecil (20
byte)+ukuran header TCP terkecil (20 byte)). Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi dengan
menggunakan header protokol network interface (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model)
menjadi frame lapisan Network Interface. Gambar berikut mengilustrasikan data yang dikirimkan ke
sebuah host.
Di dalam header IP dari sebuah segmen TCP, field Source IP Address diatur menjadi alamat
unicast dari sebuah antarmuka host yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Sementara
itu, field Destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host
tertentu yang dituju. Hal ini dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi one-to-one.
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan
dalam gambar berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah
20 byte.
 Source Port, Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen
TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam header IP dan field
Source Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket sumber, yang berarti sebuah
alamat global dari mana segmen dikirimkan.
 Destination Port, Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menerima segmen
TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP dan
field Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti
sebuah alamat global ke mana segmen akan dikirimkan.
 Sequence Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di dalam
sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada
data (payload) dalam segmen. Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag
SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN).
Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1.
 Acknowledgment Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran
byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si penerima pada pengiriman
selanjutnya. Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP
dengan flag ACK diset ke nilai 1.
 Data Offset, Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini juga dapat 4 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header Length dalam header IP, field ini
merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di
mana tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam
segmen TCP dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset
diset ke nilai maksimumnya (24
=16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat
memiliki panjang hingga 60 byte.
 Reserved, Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen TCP akan
mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
 Flags, Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang terdiri atas:
URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN
(Finish).
 Window, Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer host penerima
segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk
menyimpan byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap
segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak
data yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim
segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak
ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si
pengirim tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini
berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow control.
 Checksum, Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan payloadnya).
Nilai field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
 Urgent Pointer, Menandakan lokasi data yang dianggap "urgent" dalam segmen.
 Options, Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan
memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan
menggunakan field Data offset.
Gambar 4.1 Header TCP5 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmensegmen
TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di
bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh
**IANA|IANaplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk
protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan
port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended
Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing
Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol
tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga
jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
Tabel 4.1 Port TCP
Nomor Port TCP Digunakan Oleh
20,21 FTP (File Transfer Protocol)
22 SSH (Secure Shell)
23 Telnet
25 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
80 Web / HTTP (Hyper Text transfer Protocol)
110 POP (Post Office Protocol)
Gambar 4.2 Stack pada TCP/IP
Sebuah segmen TCP dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan segmen
yang bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel berikut:
 URG, Mengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung data yang
sangat penting, dan field Urgent Pointer dalam header TCP harus digunakan untuk
menentukan lokasi di mana data penting tersebut berada dalam segmen.
 ACK, Mengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya yang
diharapkan dalam koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen pertama pada 6 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
pembuatan sesi koneksi TCP.
 PSH, Mengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada protokol
lapisan aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data yang berurutan
(kontigu), dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata lain, sebuah segmen yang
memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada satu byte pun data yang hilang dari aliran
byte segmen tersebut; data tidak dapat diberikan kepada protokol lapisan aplikasi hingga
segmen yang hilang tersebut datang. Normalnya, TCP Receive buffer akan dikosongkan
(dengan kata lain, isi dari buffer akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika
buffer tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses perawatan". Flag PSH ini
dapat mengubah hal seperti itu, dan membuat akan TCP segera mengosongkan TCP Receive
buffer. Flag PSH umumnya digunakan dalam protokol lapisan aplikasi yang bersifat interaktif,
seperti halnya Telnet, karena setiap penekanan tombol dalam sesi terminal virtual akan
dikirimkan dengan sebuah flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari flag
ini adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan menggunakan protokol
FTP. Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak harus segera di-acknowledge oleh
penerima.
 RST, Mengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah koneksi TCP
yang sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan dikirimkan
sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang ternyata segmen tersebut
bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi gagal. Pengiriman segmen dengan flag
RST diset ke nilai 1 untuk sebuah koneksi aktif akan menutup koneksi secara paksa, sehingga
data yang disimpan dalam buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP yang
sedang dibuat, segmen dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai respons terhadap
request pembuatan koneksi untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi.
 SYN, Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial Sequence
Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, TCP akan mengirimkan sebuah
segmen dengan flag SYN diset ke nilai 1. Setiap host TCP lainnya akan memberikan jawaban
(acknowledgment) dari segmen dengan flag SYN tersebut dengan menganggap bahwa
segmen tersebut merupakan sekumpulan byte dari data. Field Acknowledgment Number
dari sebuah segmen SYN diatur ke nilai ISN + 1.
 FIN, Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan data dalam
sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan (akibat sudah tidak ada
data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan
flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah host TCP tidak akan mengirimkan segmen dengan flag FIN
hingga semua data yang dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket
acknowledgment) oleh penerima. Setiap host akan menganggap sebuah segmen TCP dengan
flag FIN sebagai sekumpulan byte dari data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan segmen
TCP dengan flag FIN dan menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi
TCP pun akan dihentikan.
TCP Three-way handshake
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way Handshake". Tujuan metode
ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement
yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat
digambarkan sebagai berikut:
 Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP
dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk
berkomunikasi).
 Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment 7 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
dan juga SYN kepada host pertama.
 Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.
TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal
ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi
data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa
TCP disebut dengan koneksi yang reliable.
Gambar 4.3 TCP Three Way Handshake
1.2.2. UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless)
antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768.
UDP memberikan satu metode kepada aplikasi untuk mengirimkan data ke aplikasi di Host
lain pada jaringan tanpa harus lebih dulu membangun hubungan komunikasi dengan host tersebut.
UDP tidak menjamin keberhasilan pengiriman data dan tidak menjamin adanya duplikasi pengiriman
data.
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
 Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor,
beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang
dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol
yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
 Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol
lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap
keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini
adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS).
 Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing
Information Protocol (RIP).
 Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi
terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan.
Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan
menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang
hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS Name Service.
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
 Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan 8 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
 Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya
nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan
mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan
waktu yang telah didefinisikan.
 UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan
aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
 UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan
UDP.
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
 UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun
data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
 UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen
data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari
nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data
tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai
MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang
akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
 UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Pesan-pesan UDP
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen,
melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan
UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork)
setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP
dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat
memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari
header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi
kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan
oleh host tersebut.
Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka
host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan
diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.
Gambar 4.4 UDP Messages9 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap,
antara lain :
- Source Port (Port Asal)
Source port digunakan sebagai identitas pengiriman data, namun sebenarnya source port
tidak mutlak diperlukan karena UDP tidak memerlukan jawaban. Port ini dalam pemrograman
jaringan disebut dengan socket.
- Destination Port (Port Tujuan)
Destination port juga digunakan sebagi identitas pengiriman data. Nomor port ini adalah
nomor yang dikenal oleh aplikasi di mesin remote yang juga dijadikan identitas layanan.
- Length ( Panjang Data)
Panjang data diperlukan aplikasi di remote host untuk memastikan kebenaran data transmisi
dan untuk melakukan checking lapisan aplikasi terhadap validasi data.
- Checksum

Checksum adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk mendeteksi Error pada pengiriman
data.
Gambar 4.5 Header UDP
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang
disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan
alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah
multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan
secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi
meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama.
Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.10 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Tabel 4.2 Port UDP
Nomor Port UDP Digunakan Oleh
15 Netstat (Network Status)
53 Domain Name System (DNS) Name Query
67 BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol *DHCP+)
68 BOOTP server (DHCP)
69 Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137 NetBIOS Name Service
138 NetBIOS Datagram Service
161 Simple Network Management Protocol (SNMP)
445 Server Message Block (SMB)
520 Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813 Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)
1.2.3. ARP (Address Resolution Protocol)
Layer IP bertugas untuk mengadakan mapping atau transformasi dari IP address ke ethernet
address. Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP berhubungan langsung
dengan data link layer. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi IP Address dan ethernet address dan
tabel ini diisi setelah ARP melakukan broadcast ke seluruh jaringan.
Gambar 4.6 Skema ARP
1.2.4. RARP (Reverse Address Resolution Protocol)

RARP digunakan oleh komputer yang tidak mempunyai nomor IP. Pada saat komputer
dihidupkan, maka komputer melakukan broadcast ke seluruh jaringan untuk menanyakan apakah ada
server yang dapat memberikan nomor IP untuk komputer tersebut. Server yang dapat memberikan
nomor IP secara otomatis disebut DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Paket broadcast
tersebut dikirim beserta dengan MAC-Address dari pengirim. Server DHCP yang mendengar request
tersebut akan menjawabnya dengan memberikan nomor IP dan waktu pinjam (lease time). 11 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Gambar 4.7 Skema RARP
1.2.5. ICMP
ICMP singkatan dari Internet Control Message Protocol. ICMP diperlukan secara internal oleh
IP untuk memberikan informasi tentang error yang terjadi antara host.

Beberapa laporan yang disampaikan oleh ICMP, antara lain :
 Destination Unreachable (Host or Port).
 Network Unreachable.
 Time Exceeded.
 Parameter Problem.
 Echo Reply, Echo Request dengan utilitas ping.
 Dan lain – lain.
1.2.6. NetBIOS
NetBIOS dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling atas
(session,presentation dan application). Dalam model OSI, NetBIOS memberikan suatu interface
standard bagi layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API (Application
Program Interface) untuk pertukaran data.
NetBIOS melayani tiga fungsi jaringan yaitu :
 Naming Services, Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke
jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.
 DataGram Support, Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya,
besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming
services.
 Session Support, Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan
sedemikian rupa sehingga pengiriman paketdapat di pantau dan dikenali.



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

ikhsan hanakaru

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Blogger templates