BAB
4
PENGERTIAN PROTOKOL JARINGAN
Agar komputer satu dan komputer lain dapat mempertukarkan informasi, harus sudah ada persetujuan sebelumnya antarperangkat bagaimana struktur informasi dipertukarkan (dikirim dan diterima). [1]
Protokol penting karena tanpa protokol, sebuah komputer yang sedang mengirimkan data bisa jadi mengirimkan data tersebut dalam paket 8-bit sementara komputer yang menerimanya mengharapkan paket 16-bit. [1] Protokol-protokol diciptakan dan disepakati secara internasional oleh organisasi-organisasi industri di dalamnya. [1] Salah satu protokol yang paling terkenal adalah OSI (Open Systems Interconnection), dalam bahasa Indonesia interkoneksi sistem terbuka. Di mana OSI adalah seperangkat paduan untuk mengimplementasikan komunikasi jaringan antar komputer.[1] Protokol-protokol internet yang paling penting di antaranya adalah TCP/IP, HTTP, dan FTP.[1]
Pada
bab 4 akan dijelaskan tentang berbagai protokol yang sering digunakan dalam
jaringan
komputer.
Protokol sangat di perlukan dalam berkomunikasi melalui jaringan komputer.
1.1.
Pengertian protokol jaringan komputer
Protokol
adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah
jaringan
komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus
dipenuhi
oleh
sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi
berlangsung dengan
benar.
Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer
dapat
berkomunikasi
dengan bahasa yang sama.
Hal
– hal yang harus diperhatikan :
Syntax, Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk
mengkodekan
sinyal.
semantix, Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan
mengoreksi
kesalahan
yang terjadi dari informasi tadi.
Timing, Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
Fungsi
Protokol :
Fragmentasi dan Reassembly, Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa
paket data
pada
saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi
penerima
akan
menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
Encaptulation, Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang
dikirimkan dengan
address,
kode-kode koreksi dan lain-lain
Connection Control, Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan
komunikasi
dari transmitter dan receiver.
Flow Control, Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari
transmitter ke
receiver.
Error Control, Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan
yang terjadi
pada
waktu data dikirimkan.
Transmission Service, Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan
komunikasi
data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta
perlindungan
data.
Standarisasi
protokol
Beberapa
perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara lain :
Electronic Industries Association (EIA)
Committee
Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
International Standards Organization (ISO)
American National Standard Institute (ANSI)
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)2 Suryadi Syamsu – Modul
Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Alasan
di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputer :
Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa
produknya
akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi
lebih
besar.
Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling
berkomunikasi,
sehingga
pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan menggunakanya.
Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga
harga
produk
menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam
menjual
produknya.
1.2.
Jenis-jenis protokol
1.2.1.
TCP
Transmission
Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor
(baik
itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi
sambungan
(connection-oriented)
dan dapat diandalkan (reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793.
TCP
memiliki karakteristik sebagai berikut:
Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan
antara
dua
host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi
untuk
membuat
sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses
terminasi
koneksi TCP (TCP connection termination).
Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host
terdiri atas dua buah
jalur,
yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang
lebih
rendah
yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan
dikirim.
Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang
ditransmisikan
dan
sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan
diurutkan
dengan
sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment
dari
penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP
(protocol
data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima,
segmen-segmen
duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai
dengan
urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP.
Untuk
menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP
Checksum.
Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur
masuk dan
jalur
keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP
dan
nomor
acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte.
Meski
demikian,
TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut.
Untuk
melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA
Reference
Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa"
yang ia
pahami.
Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan
pada satu
waktu,
yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP
mengimplementasikan
layanan
flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus
memantau
dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak
penerima
untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga 3 Suryadi
Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
mengimplementasikan
flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah
buffer
yang masih tersedia dalam pihak penerima.
Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam
DARPA
Reference
Model)
Mengirimkan
paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus membuat
sebuah
sirkuit
logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat
berkomunikasi. TCP
tidak
menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
TCP
umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer
data
yang
bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan
aplikasi tersebut.
Contoh
dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP.
Segmen
TCP
Segmen-segmen
TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram merupakan
satuan
protocol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas
sebuah header
dan
segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan menggunakan header IP dari protokol
IP.
Sebuah
segmen dapat berukuran hingga 65495 byte: 216
-(ukuran
header IP terkecil (20
byte)+ukuran
header TCP terkecil (20 byte)). Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi
dengan
menggunakan
header protokol network interface (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model)
menjadi
frame lapisan Network Interface. Gambar berikut mengilustrasikan data yang
dikirimkan ke
sebuah
host.
Di
dalam header IP dari sebuah segmen TCP, field Source IP Address diatur menjadi
alamat
unicast
dari sebuah antarmuka host yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan.
Sementara
itu,
field Destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast dari
sebuah antarmuka host
tertentu
yang dituju. Hal ini dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi
one-to-one.
Ukuran
dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang
ditunjukkan
dalam
gambar berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi
TCP) adalah
20
byte.
Source Port, Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan
segmen
TCP
yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam header IP dan
field
Source
Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket sumber, yang berarti
sebuah
alamat
global dari mana segmen dikirimkan.
Destination Port, Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang
menerima segmen
TCP
yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP
dan
field
Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket tujuan,
yang berarti
sebuah
alamat global ke mana segmen akan dikirimkan.
Sequence Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di
dalam
sebuah
segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak
ada
data
(payload) dalam segmen. Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan
flag
SYN
(Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial
Sequence Number (ISN).
Hal
ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah
ISN+1.
Acknowledgment Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam
aliran
byte
yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si penerima pada
pengiriman
selanjutnya.
Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP
dengan
flag ACK diset ke nilai 1.
Data Offset, Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini
juga dapat 4 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
berarti
ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header Length dalam header IP,
field ini
merupakan
angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di
mana
tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data
dalam
segmen
TCP dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data
Offset
diset
ke nilai maksimumnya (24
=16)
yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat
memiliki
panjang hingga 60 byte.
Reserved, Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen TCP
akan
mengeset
bit-bit ini ke dalam nilai 0.
Flags, Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang
terdiri atas:
URG
(Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan
FIN
(Finish).
Window, Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer
host penerima
segmen
yang bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk
menyimpan
byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap
segmen,
penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak
data
yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si
pengirim
segmen
tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika
tidak
ada
tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan
nilai 0, maka si
pengirim
tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini
berubah
(bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow
control.
Checksum, Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan
payloadnya).
Nilai
field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
Urgent Pointer, Menandakan lokasi data yang dianggap "urgent" dalam
segmen.
Options, Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi
TCP akan
memakan
ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan
menggunakan
field Data offset.
Gambar
4.1 Header TCP5 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Port
TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan
segmensegmen
TCP
yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di
bawah
angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh
**IANA|IANaplikasi,
sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk
protokol
lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port
TCP dan
port
UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol
Extended
Filename
Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing
Information
Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol
tersebut
sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga
jenis
port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
Tabel
4.1 Port TCP
Nomor
Port TCP Digunakan Oleh
20,21
FTP (File Transfer Protocol)
22
SSH (Secure Shell)
23
Telnet
25
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
80
Web / HTTP (Hyper Text transfer Protocol)
110
POP (Post Office Protocol)
Gambar
4.2 Stack pada TCP/IP
Sebuah
segmen TCP dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan segmen
yang
bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel berikut:
URG, Mengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung data yang
sangat
penting, dan field Urgent Pointer dalam header TCP harus digunakan untuk
menentukan
lokasi di mana data penting tersebut berada dalam segmen.
ACK, Mengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya yang
diharapkan
dalam koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen pertama pada 6
Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
pembuatan
sesi koneksi TCP.
PSH, Mengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada
protokol
lapisan
aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data yang
berurutan
(kontigu),
dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata lain, sebuah segmen
yang
memiliki
flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada satu byte pun data yang hilang dari
aliran
byte
segmen tersebut; data tidak dapat diberikan kepada protokol lapisan aplikasi
hingga
segmen
yang hilang tersebut datang. Normalnya, TCP Receive buffer akan dikosongkan
(dengan
kata lain, isi dari buffer akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi)
ketika
buffer
tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses
perawatan". Flag PSH ini
dapat
mengubah hal seperti itu, dan membuat akan TCP segera mengosongkan TCP Receive
buffer.
Flag PSH umumnya digunakan dalam protokol lapisan aplikasi yang bersifat
interaktif,
seperti
halnya Telnet, karena setiap penekanan tombol dalam sesi terminal virtual akan
dikirimkan
dengan sebuah flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari
flag
ini
adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan menggunakan
protokol
FTP.
Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak harus segera di-acknowledge
oleh
penerima.
RST, Mengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah
koneksi TCP
yang
sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan
dikirimkan
sebagai
respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang ternyata segmen tersebut
bukan
yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi gagal. Pengiriman segmen dengan flag
RST
diset ke nilai 1 untuk sebuah koneksi aktif akan menutup koneksi secara paksa,
sehingga
data
yang disimpan dalam buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP
yang
sedang
dibuat, segmen dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai respons terhadap
request
pembuatan koneksi untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi.
SYN, Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial
Sequence
Number
(ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, TCP akan mengirimkan sebuah
segmen
dengan flag SYN diset ke nilai 1. Setiap host TCP lainnya akan memberikan
jawaban
(acknowledgment)
dari segmen dengan flag SYN tersebut dengan menganggap bahwa
segmen
tersebut merupakan sekumpulan byte dari data. Field Acknowledgment Number
dari
sebuah segmen SYN diatur ke nilai ISN + 1.
FIN, Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan data
dalam
sebuah
koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan (akibat sudah tidak
ada
data
yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan sebuah segmen TCP
dengan
flag
FIN diset ke nilai 1. Sebuah host TCP tidak akan mengirimkan segmen dengan flag
FIN
hingga
semua data yang dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket
acknowledgment)
oleh penerima. Setiap host akan menganggap sebuah segmen TCP dengan
flag
FIN sebagai sekumpulan byte dari data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan
segmen
TCP
dengan flag FIN dan menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi
TCP
pun akan dihentikan.
TCP
Three-way handshake
Proses
pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way Handshake".
Tujuan metode
ini
adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor
acknowledgement
yang
dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya
dapat
digambarkan
sebagai berikut:
Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP
dengan
flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk
berkomunikasi).
Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment 7
Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
dan
juga SYN kepada host pertama.
Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.
TCP
menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat.
Hal
ini
menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses
transmisi
data
dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya,
mengapa
TCP
disebut dengan koneksi yang reliable.
Gambar
4.3 TCP Three Way Handshake
1.2.2.
UDP
UDP,
singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transpor
TCP/IP
yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless)
antara
host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan
dalam RFC 768.
UDP
memberikan satu metode kepada aplikasi untuk mengirimkan data ke aplikasi di
Host
lain
pada jaringan tanpa harus lebih dulu membangun hubungan komunikasi dengan host
tersebut.
UDP
tidak menjamin keberhasilan pengiriman data dan tidak menjamin adanya duplikasi
pengiriman
data.
UDP
sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya
memori dan prosesor,
beberapa
protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang
dapat
melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari
protokol
yang
ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name
System.
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol
lapisan
aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap
keandalan
yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti
ini
adalah
Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS).
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol
Routing
Information
Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi
terlebih
dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan.
Sebuah
protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan
dengan
menggunakan
alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang
hanya
dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS
Name Service.
UDP
memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus
dilakukan 8 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
proses
negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram
tanpa adanya
nomor
urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas
UDP
harus
melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya,
protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan
keandalan
mereka
masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan
waktu
yang telah didefinisikan.
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan
aplikasi
atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan
TCP/IP.
Header
UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process
Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan
pesan
UDP.
UDP
tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk
ataupun
data
yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh
protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen
data,
seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan
aplikasi yang
berjalan
di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari
nilai
Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data
tersebut
dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan
nilai
MTU,
paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang
akhirnya
tidak jadi terkirim dengan benar.
UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Pesan-pesan
UDP
UDP,
berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen,
melakukan
pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan
UDP
berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan
internetwork)
setelah
mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh
protokol IP
dilakukan
dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP
dapat
memiliki
besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8
(ukuran dari
header
UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan
dienkapsulasi
kembali
dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang
digunakan
oleh
host tersebut.
Dalam
header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke
antarmuka
host
yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP
Address akan
diset
ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau
alamat IP multicast.
Gambar
4.4 UDP Messages9 Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Header
UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang
tetap,
antara
lain :
-
Source Port (Port Asal)
Source
port digunakan sebagai identitas pengiriman data, namun sebenarnya source port
tidak
mutlak diperlukan karena UDP tidak memerlukan jawaban. Port ini dalam
pemrograman
jaringan
disebut dengan socket.
-
Destination Port (Port Tujuan)
Destination
port juga digunakan sebagi identitas pengiriman data. Nomor port ini adalah
nomor
yang dikenal oleh aplikasi di mesin remote yang juga dijadikan identitas
layanan.
-
Length ( Panjang Data)
Panjang
data diperlukan aplikasi di remote host untuk memastikan kebenaran data
transmisi
dan
untuk melakukan checking lapisan aplikasi terhadap validasi data.
- Checksum
Checksum
adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk mendeteksi Error pada pengiriman
data.
Gambar
4.5 Header UDP
Seperti
halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host,
yang
disebut
dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus
menyediakan
alamat
IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai
sebuah
multiplexed
message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa
pesan
secara
sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya
TCP, tetapi
meskipun
begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang
sama.
Tabel
di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.10
Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Tabel
4.2 Port UDP
Nomor
Port UDP Digunakan Oleh
15
Netstat (Network Status)
53
Domain Name System (DNS) Name Query
67
BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol *DHCP+)
68
BOOTP server (DHCP)
69
Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
137
NetBIOS Name Service
138
NetBIOS Datagram Service
161
Simple Network Management Protocol (SNMP)
445
Server Message Block (SMB)
520
Routing Information Protocol (RIP)
1812/1813
Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)
1.2.3.
ARP (Address Resolution Protocol)
Layer
IP bertugas untuk mengadakan mapping atau transformasi dari IP address ke
ethernet
address.
Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP berhubungan
langsung
dengan
data link layer. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi IP Address dan ethernet
address dan
tabel
ini diisi setelah ARP melakukan broadcast ke seluruh jaringan.
Gambar
4.6 Skema ARP
1.2.4.
RARP (Reverse Address Resolution Protocol)
RARP
digunakan oleh komputer yang tidak mempunyai nomor IP. Pada saat komputer
dihidupkan,
maka komputer melakukan broadcast ke seluruh jaringan untuk menanyakan apakah
ada
server
yang dapat memberikan nomor IP untuk komputer tersebut. Server yang dapat
memberikan
nomor
IP secara otomatis disebut DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Paket
broadcast
tersebut
dikirim beserta dengan MAC-Address dari pengirim. Server DHCP yang mendengar
request
tersebut
akan menjawabnya dengan memberikan nomor IP dan waktu pinjam (lease time). 11
Suryadi Syamsu – Modul Jaringan Komputer | STMIK AKBA
Gambar
4.7 Skema RARP
1.2.5.
ICMP
ICMP
singkatan dari Internet Control Message Protocol. ICMP diperlukan secara
internal oleh
IP
untuk memberikan informasi tentang error yang terjadi antara host.
Beberapa
laporan yang disampaikan oleh ICMP, antara lain :
Destination Unreachable (Host or Port).
Network Unreachable.
Time Exceeded.
Parameter Problem.
Echo Reply, Echo Request dengan utilitas ping.
Dan lain – lain.
1.2.6.
NetBIOS
NetBIOS
dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling
atas
(session,presentation
dan application). Dalam model OSI, NetBIOS memberikan suatu interface
standard
bagi layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API
(Application
Program
Interface) untuk pertukaran data.
NetBIOS
melayani tiga fungsi jaringan yaitu :
Naming Services, Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer
ke
jaringan.
Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.
DataGram Support, Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin
suksesnya,
besarnya
tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming
services.
Session Support, Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session
diadakan
sedemikian
rupa sehingga pengiriman paketdapat di pantau dan dikenali.
0 komentar:
Posting Komentar